[FF/chapter/S/PG-19/난 너뿐이라고: Sinopsis, Prolog]

[FF/chapter/ S/ PG-19/ Nan neopponirago : sinopsis, prolog]

Author  : Sophie Maya

Title       : Nan neoppoonirago

Cast       : Lee Hongki FT.Island, Mir Mblaq, Lizzy After School.

Support cast: Lee Joon Mblaq, Heechul Super Junior, Nana After School, etc.

Genre   : romance/?

Rated    : PG-19

Type      : straight

Summary             : Jika aku bilang ini hanya karena kamu, apa kamu merasa senang? Bahkan kamu dan dia… sama, tapi tetap saja punya hati yang jauh berbeda!

Disclaimer          : FT. Island, Mblaq, After School isn’t mine, but this plot is MINE. This story 100% just imagination! No copas!

Warning               : do you hate the CAST? DONT READ, its simple. And one more, NO BASHING oke? And last, i really hate silent readers! So, dont be silent!

Nan neoppoonirago

Jika aku bilang ini hanya karena kamu, apa kamu merasa senang?

.

.

Bahagiakah kamu melihatku kembali hadir disini?

.

.

Oppa…,

Apa Oppa pernah melihat aku sebagai wanita? Sekali saja?

.

.

Nan neoppoonirago

Hanya karena Oppa

Aku datang lagi di hadapan Oppa

Meski masih tetap sama,

—sama-sama tidak bisa memiliki Oppa

Seperti tiga tahun lalu…

Bahkan sekarang justru lebih buruk.

.

.

Oppa, Oppa membuat dadaku terasa sesak.

Nan neoppoonirago

Hanya karena Oppa

Aku tersenyum di sini.

.

.

Nan neoppoonirago

Hanya karena Oppa

Aku menemaninya

.

.

Nan neoppoonirago

Hanya karena Oppa

Aku jadi mencintainya, apa itu salah?

Hanya karena Oppa

… yang sama sekali tidak pernah melihatku.

.

.

.

.

ïïï

Sinopsis:

Lizzy merasa keputusannya kali ini adalah keputusan paling konyol yang pernah dibuat seumur hidup, saat seorang sunbae nya di SMA datang kembali padanya, dan meminta untuk bertemu dengan saudara kembarnya. Yang bahkan belum pernah Lizzy temui sebelumnya. Yang bahkan rupa dan bentuknya pun dia tidak mengerti sama sekali. Yang bahkan…. Lizzy pun baru tahu bahwa sunbae-nya itu punya saudara kembar!

Tuhan mungkin sudah mengutuk Lizzy. Atau benar-benar marah pada gadis itu. Entahlah.

Saat Lizzy yang trauma dengan masa lalu SMA-nya, saudara kembar sunbae-nya itu malah memaksanya kembali ke masa lalu itu. Membuat skenario aneh yang tidak bisa dinalar di otak gadis itu.

Lizzy menyesal. Oke, dia benar-benar menyesal. Seharusnya, dia bisa melupakan semua masa lalu, melupakan sakit hatinya, dan melupakan semua potret yang paling dia benci.

Tapi… entahlah, bukankah sekarang sudah telat untuk menyesalinya?

.

.

.

.

ïïï

Prolog

 

 

Deg

Deg

Deg

Ini adalah kesalahan besar bertemu dengan pria yang pernah menyakiti hati kita tiga tahun yang lalu. Sebuah debaran akan kembali muncul, percaya atau tidak, membuat kita tenggelam hingga sulit bernapas. Membuat kita benci dengan detik yang melambat. Dan membuat kita mengumpat pada udara yang mulai memanas.

Kita—adalah wanita. Yang melakukan segalanya dengan perasaan. Jadi wajar saja jika kita pernah memiliki perasaan yang disakiti saat dahulu, maka hati kita akan menjadi sedikit rapuh. Ada yang bilang, semakin sering kita disakiti, semakin rapuh hati kita. Semakin kita membenci masa lalu yang membuat hati kita terasa sakit. Kita sering terbangun dari tidur dan berharap semua kejadian buruk yang kita alami Cuma mimpi belaka. Itu karena kita wanita—makhluk yang paling rapuh untuk memikirkan kesedihan.

“Kau masih sama seperti tiga tahun lalu ya?” pria itu memperhatikan layar laptop sekilas dan sebuah senyuman jahilnya terkembang. “masih suka fotografi?” tanyanya. Mengklik program photo viewer dan mengamati beberapa foto yang sempat kuambil akhir-akhir ini

Aku menoleh dan tersenyum malu. “Yah, seperti yang anda lihat.”

“Masih memakai kamera canon pemberian seonsaengnim kita dulu?” tanya dengan nada geli.

Aku tersenyum. Ya aku ingat itu, saat ketika kita masih menjadi redaksi majalah sekolahan, redaksi yang hampir saja lumpuh kalau tidak ada tekad kuat untuk memperjuangkannya. Dan Cho Junhwa, seonsaengnim di bidang Seni dan Tari justru meminjamkan kamera miliknya. Untuk mempermudah redaksi mendapatkan foto dengan kualitas bagus, begitu katanya. Aku hanya mengangguk waktu itu. Dan benar-benar menggunakan kamera tua kesayangan seonsaengnim untuk memotret apapun—apapun yang aku suka, bukan sekedar foto untuk bahan berita, tapi juga untuk bersenang-senang. Memfoto semua kegiatan mulai dari yang penting sampai yang tidak penting, yang dilakukan redaksi. Memotret semua tingkah laku guru-guru yang aneh, memotret wajah teman-teman sekelas secara paparazzi, bahkan memotret menu kantin sekolah yang selalu berganti tiap harinya. Hihi, lucu juga mengingat hal itu. Seonsaengnim sama sekali tidak menagih kamera itu sampai pada hari kelulusan.

Oppa bukannya sibuk dengan…” aku menelan ludah. Memperhatikan pria di depanku. Berusaha menghilangkan pandangan kagum yang terlanjur melekat padanya.

Stupid Lizzy, sadarlah! Dia sudah jadi orang hebat! Bukan cuma kakak kelasmu yang jahil seperti dulu lagi!

“.. dengan album baru?” tebak pria itu dengan sinar mata menggoda. Lagi. Kebiasaan yang membuatku harus memutar bola mata menghindari tatapannya. Jika tidak, aku bisa kembali ingat betapa dulu mengejar-ngejarnya setengah mati.

“Yah kurasa begitu.” Aku membereskan buku-buku yang berserakan. Memasukkannya dalam tas asal-asalan. Aku melirik sekilas kamera tua yang bertengger di pinggir meja dan mengambilnya cepat. Jariku meraba merek kamera itu, hingga hampir tidak bisa menghindari sebuah senyum yang mampir menghiasi wajahku. Ini adalah kamera yang diberikan seonsaengnim yang tadi kuceritakan. Hingga sekarang pun, kamera itu masih ada padaku. Sudah tiga tahun, tapi kurasa aku sering melupakan untuk mengembalikan kamera ini.

“Kenapa anda datang ke sini?” tanyaku dingin. “Ini bukan tempat yang tepat untuk seorang penyanyi seperti anda…”

“Hei, aku ini sunbae-mu, Lizzy!!” Tuk! Pria itu memukul kepalaku dengan diktat yang cukup tebal. Yap, cukup tebal hingga akhirnya aku terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang. “Lizzy, kau tidak apa-apa?” buru-buru meraih tubuhku dan menahannya sebelum menabrak tiang dibelakang.

Aku tersenyum kecut. Mengusap-usap kepalaku yang sakit.

“Hahahaha, kau masih seperti dulu.” Tawa pria itu berderai.

“Berhenti berkata aku masih seperti dulu, Oppa.” Kulepas tangannya yang masih memegangi badanku. Lalu berjalan kembali ke mejaku yang penuh dengan barang-barang.

Err.. mungkin bukan seutuhnya mejaku. Tepatnya, meja kantin kampusku. Jam kuliah Politik Media sudah selesai tiga jam lalu, tapi tugas paper yang menggunung tetap memaksaku tinggal di kampus lebih lama. Malas rasanya jika harus mengerjakan paper di rumah, jadi kupikir lebih baik di kampus saja. Lebih nyaman dan lebih bebas.

Kira-kira itulah pikiranku setengah jam yang lalu.

Sebelum seorang pria datang mengejutkanku dan sukses membuat kalimat-kalimat yang sibuk kususun diotak sebagai materi paper lantas buyar berantakan. Dan sekarang pria itu malah terus meracau tidak jelas, membuatku semakin kesal saja.

“Kenapa marah seperti itu, Lizzy? Tidak biasanya…” pria itu menatapku dengan raut serius.

Oppa kenapa ke kampusku tiba-tiba? Bagaimana kalau ada fans yang melihat?” aku berusaha mengalihkan perhatian dari pertanyaan yang tak ingin kujawab.

“Aku tidak peduli dengan komentar fans, memang salah mengunjungi hoobae sendiri? Sudah tiga tahun aku tidak bertemu dengan kau, Lizzy. Karena kutahu kau kuliah di sini, ya aku kunjungi saja!” seru pria itu ikut membantu memasukkan barang-barang ke dalam tasku.

“Bohong.” Desisku.

Pria itu tersenyum. “Kamu tetap seperti dulu ya, tahu aja aku lagi bohong.” Cengirnya.

Aku mendesah. Berusaha menahan marah karena lagi-lagi dia mengatakan sesuatu yang tidak kusuka. “Lantas apa perlu anda ke sini?” ucapku sengit.

Pria itu menghentikan gerakan tangannya yang tengah merapikan kertas-kertas materi kuliahku. Matanya berpendar lembut dan seulas senyum tipis—tapi aneh—mendadak tersungging di wajahnya.

“Lizzy…, kau bisa membantuku tidak? Aku benar-benar membutuhkanmu saat ini.”

.

.

.

.

-continued-

14 thoughts on “[FF/chapter/S/PG-19/난 너뿐이라고: Sinopsis, Prolog]

  1. hy ~ maap teLat yah eheheh …
    suka bgt ama kaLimat pertama.a tentang “oppa- oppa” .. gaLau bgt gitu T_T
    dan ehh?? nih bru proLog? sumpah kirain udah chap. 1 0.0

    penasaran ama keLanjutan.a~
    ini bakaLan jdi cinta segitiga samakaki ya?? kyaaaaa ~
    >0<~!

  2. huahhh… ternyata cuma prolog, aku kira uda chap1, hehe…
    btw, tebakanku bener yeyyy! Mir ama hongki emang mirip, jadi emang pantes jadi sodara kembar, hahahaha… XD
    nebak-nebak nih yaaa, aku agak ssependapat ama si happy tuh, yang jadi sunbaenya kayanya hongki dehh, secara suaranya hongki khan keren. itu sunbaenya penyanyi, khan? kalo mir khan rapper..hehehe… *nebak aja sih*
    penasaran tuh si sunbae mau minta tolong apa sama si lizzy…
    lanjut!
    chap 1 selalu ditunggu X)

  3. yaelahh~ kirain part 1 ternyata hanya prolog,
    soph! ini sepertinya ff tentang jurnalistik ya?
    pasti keren ini soalnya kan itu jurusan kuliah lo soph,
    ehmm~ aku mau nebak kalo sunbaenya itu hongki kan? trus kembaran sunbaenya mir? emang mirip yak hongki sama mir haha XD *baru nyadar*
    ok deh ditunggu part 1nya heran kan aku udah curi baca?
    sekarang aku resmi jadi stalker di blogmu kkk~ *karena status gue masih pengangguran*

    • hihihi hahaha emang cuma prolog biar bikin penasaran
      hmmm ttg jurnalistik? ada dehhh *buagh dihantam happy*

      liat aja deh part2 selanjutnya, masih rahasiaaa lalallalaa *nari ala teletubbies*

      iya hongki ma mir emang mir.
      dan tebakan anda akan terjawab di part selanjutnya
      siapakah yang jd sunbaenya?
      siapa yang jadi kembarannya?
      hihihi tunggu yaaaa

      oke anda jadi stalker, bayar!! *buagh*

      hahahaha
      oke sippo. dan saya masih nagih ff lee joon anda xD

      • apaan tuh hongki ama mir emang mir -___-
        oke, aku bayar pake komen manis haha XD
        lama deh si soph ayam,
        sipp dah aku tungguin part selanjutnya 😀
        ff si muscle idiot untuk sementara dipending,
        aku pengen nyantai dulu lalalala~ *dance mr.simple keroncong version*

  4. Kok pendek amat?
    ahahahaha…. aq nyolong baca lagi ya?
    jarang lho aq ol. jadi begitu tau kamu posting aq langsung baca. wkwkwkwkw

    kembarannya? aq suka ne cerita2 yg nyangkut pautin kembaran. apalagi kalo kembarannya bisa telepati. wkwkwkwkw
    #balik ke fantasy lagi. ahahahaha

    jangan lama2 post part 1-nya….
    kekekekkeke

    • hahahaha nyolong baca lagi nihhh xDDD

      oke emang terbongkar satu., cerita ini emang ttg kembar. hei tapi kayaknya g bisa telepati. kembarannya cuma sama2 cakep, selebihnya tidak punya kelebihan apa2 *plak*

      oke part 1 ga lama2 kokk. hihihi

Leave a reply to sophiemorore Cancel reply